Kamis, 15 April 2021

Cerita Seru Training Menulis Buku

Suasana ruang training di The Winner Primier Hotel Convention Pemalang, Rabu 7 April 2021 tampak menjadi menyenangkan ketika sang Narasumber dalam acara “Training Menulis Buku” bernama Sixteen Muzaki mulai tampil dengan gayanya yang energik, menghidupkan suasana yang tadinya biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Yah, beliau memang coachwriter, trainer handal, dan ghostwriter yang sudah menghasilkan karya lebih dari 150 buku, sangat memotivasi dan menginspirasi peserta training untuk semangat menulis dan menerbitkan buku 

Kegiatan Training menulis buku di Kabupaten Pemalang memang baru kali ini dilaksanakan. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama PGRI Kabupaten Pemalang dengan CV. Cendekia. Karena masa Pandemi Covid-19, maka kegiatan training dibagi dua tahap, tahap I dilaksanakan hari Selasa, 6 April 2021 dan Tahap II dilaksanakan hari Rabu, 7 April 2021. Pesertanya adalah para guru, kepala sekolah, pengawas jenjang TK, SD, SMA dan SMK dari masing-masing cabang PGRI se Kabupaten Pemalang. Tahap I diikuti oleh peserta dari cabang Randudongkal, Watukumpul, Belik dan Pulosari, sedangkan tahap II diikuti oleh peserta cabang Ulujami, Bodeh, Comal, Ampelgading, Petarukan, Taman, Pemalang dan Bantarbolang. Harapannya bisa membantu dan membekali para guru, kepala sekolah , pengawas untuk bisa menulis dan menerbitkan buku ber ISBN.
Untuk bisa menulis dan menerbitkan buku tentunya membutuhkan niat dan tekad yang kuat, disertai dengan ketekunan dan latihan menulis. 

Sebab, menulis itu butuh proses, semua penulis hebat meraih kesuksesannya melalui proses perjuangan yang panjang

Kuncinya adalah kemauan, tanpa kemauan menulis maka kemampuan yang ada tidak bisa difungsikan , selain itu kemauan juga diiringi dengan tujuan menulis. Nah apa saja tujuan menulis itu ?

Tiap orang mempunyai tujuan yang berbeda dalam menulis buku. Menurut Pak Sexteen Muzakki ada beberapa tujuan seseorang menulis buku, diantaranya adalah agar menjadi terkenal, untuk membangun personal branding, sebagai alat publikasi karya ilmiah syarat kenaikan pangkat, ada juga yang bertujuan untuk mendapatkan income atau penghasilan.  Semua tujuan itu bisa diwujudkan melalui proses dan kebiasaan menulis. Jika menulis sudah menjadi kebiasaan maka sangat mudah untuk menulis dan menerbitkan buku. 

Banyak diantara kita yang menganggap bahwa menulis buku itu sulit, atau seringkali mengatakan tak punya ide untuk menulis. Padahal ide bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Salah satu trik yang diberikan oleh Pak Zaki saat training menulis buku adalah dengan cara relaksasi, dengan duduk santai bersandar di kursi, tubuh biarkan rileks, memejamkan mata, mendengarkan musik klasik membayangkan apa yang muncul dalam benak atau otak kita. Satu saja  lalu tuliskan ide apa yang muncul saat relaksasi.

Serunya, ketika Pak Zaki bertanya pada salah satu peserta :”Ide apa yang muncul dalam benak anda ?”, peserta itu menjawab :” Tak ada ide.”. Hal itu membuat peserta lain tertawa, saya pun tersenyum lebar. Ada lagi peserta yang mengatakan bahwa sudah ada ide tapi tidak bisa menuliskannya. Nah disinilah trik selanjutnya Pak Zaki keluarkan yaitu dengan menuliskan 3 kata. Pak Zaki membentuk kelompok besar , lalu masing-masing kelompok diminta menuliskan satu kata di kertas kecil lalu dilipat. Kelompok 1 menuliskan kata kerja , Kelompok 2 menuliskan kata benda,  dan Kelompok 3 menuliskan kata sifat. Semua tulisan masing-masing kelompok dikumpulkan di depan secara terpisah antara kata kerja, kata benda, dan kata sifat. Lalu Pak Zaki meminta beberapa orang peserta untuk maju ke depan untuk mencoba merangkai kata dari tulisan kata yang dibuat oleh masing-masing kelompok untuk dijadikan kalimat.

Penasaran, saya pun tergerak maju ke depan, ada empat orang yang maju. Masing-masing mengambil 3 kertas secara acak. Nah, saya kebagian 3 kata yaitu merindu (kata kerja) , kursi (kata benda) dan indah (kata sifat) . Saya diminta membuat kalimat dari ketiga kata tersebut, agar dirangkai dan boleh saja diberi tambahan kata. Spontanitas ide saya membuat kalimat dari ketiga kata tersebut demikian : “Saya duduk termenung di kursi, merindukan kenangan indah dengan sang kekasih”. Wah, kalau dijadikan judul buku kemungkinan bisa mengambil judul “ Rindu Sang Kekasih”. 
Teknik menuliskan ide dengan membuat kalimat dari 3 kata yaitu kata kerja, kata benda,dan kata sifat bisa memunculkan ide-ide lain untuk mengembangkan kalimat tersebut menjadi satu atau dua paragraf. Sedangkan menuliskan judul bisa juga ditulis di akhir setelah tulisan kita selesai. Karena jika kita hanya fokus membuat judul buku maka isi buku tidak akan cepat selesai. Yang terpenting dalam membuat buku adalah buku dibagi menjadi 3 bagian, bagian awal, bagian isi, bagian akhir sebuah buku. 

Untuk membuat judul buku memang haruslah menarik, agar buku kita laku dijual, maka judul ada kata power yang menarik pembaca untuk melirik bahkan membeli buku kita. Misal kata power melejitkan, rahasia, trik jitu, jurus ampuh, kiat sukses dan lain sebagainya. Bisa juga membuat judul dari sesuatu yang unik karena dengan sesuatu yang unik bisa membuat pembaca penasaran akan buku yang kita buat. Misalnya judul buku “ Botol berjalan”, bahkan judul buku yang singkat yaitu “Ya” . unik bukan ? nah keunikan itulah yang menjadi hal yang menarik.

Waktu terus berjalan dalam suasana training yang menyenangkan. Sampai waktu makan siang, peserta training nampak masih antusias mengikuti training, banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta training. Dari awal cara menulis, kiat menulis, sampai menerbitkan buku. 

Sebenarnya para peserta yang sebagian besar adalah guru sudah punya bahan untuk menulis sebuah buku. Semua guru pernah membuat PTK (Penelitian Tindakan Kelas) nah, dari PTK Tersebut kita bisa mengubah PTK menjadi sebuah buku yang menarik. Trik sederhana mengubah PTK menjadi buku adalah dengan mengubah judul PTK menjadi Judul Buku yang singkat dan menarik, lalu mengubah kerangka PTK menjadi kerangka buku, menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan misal data penelitian, kemudian mengubah kalimat-kalimat dalam PTK agar menjadi kalimat yang luwes dan enak untuk dibaca, misalnya menghindari kata peneliti karena akan dijadikan buku sudah bukan PTK lagi. Kemudian penyajian data-data dalam PTK yang tidak diperlukan agar dihapus saja. Bisa dimunculkan dalam bentuk gambar atau grafik. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Narasumber berikutnya yaitu Bapak Prapto Muntoko, S.Pd., M.Pd. Beliau seorang Guru SMA di Kabupeten Pemalang yang juga penulis buku yang sudah berpengalaman. materi -materi yang beliau sampaikan melalui slide dan juga praktek membuat saya dan peserta yang lain menjadi tertarik. 

(Narasumber : Bapak Prapto Muntoko, S.Pd.,M.Pd. saat memberikan materi Training menulis buku)


(Narasumber : Bapak Prapto Muntoko, S.Pd.,M.Pd. saat memberikan materi Training menulis buku)


(Narasumber : Bapak Prapto Muntoko, S.Pd.,M.Pd. saat memberikan materi Training menulis buku)


Menurut Pak Prapto Muntoko, bahwa Menulis adalah hal yang mudah diucapkan namun butuh waktu dan ketenangan hati untuk melakukan. Sepertihalnya kita menulis Chat di sosmed, begitu lancar, bertahan sampai ber jam bahkan dilakukan setiap hari, itu semua karena kita butuh informasi dan penyaluran  bakat dalam konteks esensi tulisan.

Dengan modal hobi dan butuh informasi itulah, perlu dikembangkan semangat menulis dengan bahasa yang baku, dan ilmiah. Konsep tulisan ilmiah merupakan pemenuhan logis, empiris dan sistematis.

Guru selaku garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa sebaiknya menjadi contoh dan motivator dalam implementasi menulis.Olehkarna itu, perlu diadakan training menulis bagi Guru. Selain dapat menjadi ligesi dan aktualisasi diri, dapat juga menjadi tambahan kredit poin dalam kenaikan pangkat guru PNS

Beliau memberikan semangat untuk para guru agar berliterasi dan menulis buku.

"Menulis adalah hal yang mudah diucapkan namun butuh waktu dan ketenangan hati untuk melakukan" (Prapto Muntoko)

Sesi terakhir training adalah bagaimana menerbitkan sebuah buku sekaligus ISBN (International Serial Book Number). Perlu diketahui bahwa penerbit ada dua macam yaitu penerbit mayor dan penerbit indie. Untuk menerbitkan buku kita bisa memilih, menerbitkan di Penerbit mayor atau penerbit Indie. Kalau penerbit mayor kita tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk menerbitkan buku, bahkan kita akan mendapatkan royalti dari penjualan buku kita. Namun untuk menerbitkan buku di penerbit mayor, naskah kita akan diseleksi dengan sangat ketat, melalui tahap seleksi selama kurang lebih 3 bulan. Kalau naskah kita lolos maka akan diterbitkan, kalau tidak lolos, maka akan dikembalikan

Berbeda dengan penerbit mayor, kalau penerbit indie naskah kita pasti akan terbit asal naskah tidak mengandung unsur sara, dan pornografi, namun kita perlu mengeluarkan biaya untuk penerbitannya. Seberapa besar biayanya tergantung dari penerbitnya. Kita tinggal kirim naskah buku ke Penerbit, usulan ISBN dan desain cover dari Penerbit. Nah, kalau kita sebagai penulis pemula, bukan penulis hebat, bukan juga seorang tokoh maka penerbit indie cocok menjadi pilihan untuk menerbitkan buku kita. Saya sendiri sudah menerbitkan buku di Penerbit Indie. Dua buku ber ISBN selama bulan Maret 2021 yaitu Buku “Gurunya Penulis” dan Buku “The Power of The Blogger Teacher” menjadi pematik saya sendiri untuk terus berliteasi dan berkarya. 

Sampai acara kegiatan training ditutup, masih ada peserta yang masih bingung mau menulis dan menerbitkan buku dimana, bahkan naskah buku belum punya karena waktu training hanya sehari tentunya tidak cukup untuk praktik menulis naskah buku. Oleh karena itu Pak Zaki siap membantu secara intensif bimbingan menulis dan menerbitkan buku. Bagi yang berminat mengikuti program bimbingan menulis dan menerbitkan buku bisa menghubungi Beliau di Nomor WA 085747069228 , beliau siap membantu. Ayoo..terbitkan bukumu !Terus berliterasi dan berkarya! 

Salam Literasi
Etik Nurinto, S.Pd.SD
Guru Blogger Pemalang
Blog http://etikguru.blogspot.com

1 komentar:

Materi Bahasa Jawa Kelas VI untuk belajar PAS 1

MATERI BAHASA JAWA KELAS VI UNTUK BELAJAR MENGHADAPI PAS 1 TAHUN AJARAN 2023/ 2024 oleh : ETIK NURINTO, S.Pd.SD. Wacan (Bacaan) no.1- 4 Jara...